Notification

×

Iklan


Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Gelar Upacara HUT RI ke - 74 di Puncak Gunung Kembang

Sabtu, 17 Agustus 2019 | 13:23 WIB Last Updated 2019-08-17T12:05:47Z
KALIGONDANG, (pituruhnews.com) - Upacara  Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, tidak hanya dilaksanakan di Lapangan Widoro Desa Pituruh.

Berbeda dari biasanya, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74, di Puncak Gunung Kembang Desa Kaligondang, Kecamatan Pituruh, Sabtu, 17/08/2019 pukul 10.00 WIB.

Upcara ini diikuti kurang lebih 20 peserta dari dua kabupaten, yaitu Purworejo dan Kebumen. Inspektur Upacara oleh Anggota PSHT Desa Kaligondang Nastakim, Pemimpin Nastangin. Tidak hanya itu upacara juga diikuti oleh KNPI Kecamatan Pituruh dan Team Media Online Pituruh News.
Anggota PSHT
Nastakim, Pelatih Persaudaraan Setia Hati TerateDesa Kaligondang mengatakan, upacara bendera tempat keramaian itu sudah biasa, tapi kalau dialam yang luas dengan suasana pegunungan itu masih jarang. Kita disini dapat menikmati keindahan suasana alam.

"Karena keunikan gunung kembang ini kita, bisa menikmati keindahan kota pituruh dari atas puncak gunung kembang, berharap melihat potensi digunung kembang ini, pemerintah setempat dan dinas terkait, bisa mendukung potensi yang ada disini. " katanya.
Pengibaran Bendera
Ditambahkan Nastakim, digunung kembang ini kita dapat melihat pemandangan mulai dataran rendah dan tinggi yang ada dikecamatan Pituruh. Digunung kembang ini terdapat dua gunung, yaitu gunung Lanang dan gunung Wadon. Potensi gunung lanang ini bisa melihat sunset kalau sore, sedangkan untuk gunung wadon kita bisa melihat sunrise.

"Dipuncak gunung kembang ini dapat dilihat semua wilayah kecamatan Pituruh, kabuapaten Purworejo, dan juga dapat melihat bendung waduk Wadaslintang, " imbuhnya.
latihan seusai upacara
Sementara itu, Fatonah Rahmasari anggota PSHT menurutnya upacara dialam terbuka seperti ini sangat bagus sekali, soalnya berbeda dari yang lain. 

"Upcara digunung kembang ini butuh perjuangan sendiri, karena ini dihari kemedekaan Republik Indonesia kita lebih menghargai pahlawan-pahlawan yang sudah berjuang untuk bangsa ini. Namun setelah sampai diatas puncaknya capeknya bakal terobati dengan suasana pemandangan disini, berharap upacara seperti ini juga dilaksanakan ditempat lain, supaya bisa merasakan apa arti perjuangan, " ujarnya. 

"Seusai upacara, anggota berlatih silat di area gunung kembang, " pungkasnya (pr)

Iklan

×
Berita Terbaru Update