Notification

×

Iklan


Mengharap Hikmah dibalik Pandemi Covid 19

Selasa, 28 Desember 2021 | 15:55 WIB Last Updated 2021-12-28T08:55:24Z


Pandemi Covid 19, telah mengagetkan Dunia dari terlena panjang atas kesadaran sebagian manusia dari hakekatnya sebagai makhluk sosial. Ya, musibah yang melanda Dunia berupa Coronavirus disease atau populer disebut Covid-19 belumlah berakhir sampai saat ini. 

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.

Diawali dari Wuhan sebuah Propinsi di Negara China sebagai episentrum pertama di dunia pada awal Oktober 2019  selanjutnya menyebar ke seluruh Dunia. Sampai saat ini setidaknya ada 215 Negara di seluruh Dunia telah melaporkan Pandemi covid 19. Di Indonesia sendiri diumumkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, bahwa adanya warga Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020.

Hampir semua aspek kehidupan terdampak  oleh Pandemi ovid 19 ini, baik dari aspek pendidikan, Sosial maupun ekonomi masyarakat yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, mendebarkan seluruh isi dunia. 

Perekonomian dunia  semakin lemah, hubungan sosial semakin menurun yang menyebabkan kurangnya interaksi dan kepedulian terhadap sesama. Tentu kita harus siap bahu membahu menghadapi perubahan ini, dan menciptakan banyak solusi alternatif dalam pemulihan karena dampak dari Pandemi covid 19 terasa di seluruh sendi kehidupan masyarakat.

Tentu Pemerintah Indonesia telah mengambil kebijakan kebijakan guna pencegahan dan penanganan Covid 19 sejak awal Pandemi Maret 2020 yang lalu. Kebijakan untuk membatasi pergerakan masyarakat ini telah berganti nama dan format beberapa kali  berawal dari PSBB, PSBB Transisi, PPKM Darurat hingga PPKM empat level.

Dari implementasi kebijakan diatas, maka salah satu produk dari kebijakan tersebut adalah meliburkan aktivitas (tatap muka) seluruh lembaga-lembaga pendidikan, Pembatasan hari Kerja Kantor dengan memberlakukan  Work From Home ((WFH) atau bekerja dari rumah, hal ini dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan covid 19 tersebut. Di bidang Pendidikan tentunya berdampak besar pada perkembangan pendidikan anak, yang saat ini dituntut untuk belajar mandiri, belajar secara daring (dalam jaringan).Pun demikian dalam dampak dunia kerja, Pengurangan waktu bekerja, serta perubahan format bekerja yang menjadi sebagian mengandalkan daring. Tentu tidaklah mudah menyesuaikan perubahan yang singkat. Namun demikian kebersamaan sebagaimana adat budaya gotong royong yang melekat pada karakteristik masyarakat Indonesia nampaknya menjadi titik awal memudahkan implementasi dilapangan dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemerintah.  

Lalu pertanyaannya, apa  hikmah sosial yang bisa di petik dari situasi ini ?

Pada aspek pendidikan, selain menimbulkan dampak transisi berkurangnya interaksi antara Guru dan siswa dalam format Daring, hikmah positif nya tentu menumbuhkan kepedulian keluarga / orang tua terhadap anak di era Globalisasi dan era digital ini. Dimana orang tua dituntut lebih dalam pendekatan anak terhadap kebijakan pemanfaat media sosial, terlebih perhartian tersebut dalam aktifitas belajar dan pembelajaraan daring yang mengaruskan orang tua terlibat lebih banyak, hal ini akan lebih banyak orang tua bisa mengontrol dan mengarahkan penggunaan medsos bagi anak ke arah positif, karena perlu di ingat bahwa dampak positif maupun negatif sosial media pada anak di era digital ini sangat bergantung pada peran orang tua dalam mengarahkannya, sehingga dalam hal ini peran rang tua sangat dominan pada penggunaan medsos pada anak.   

Pada aspek ekonomi, selain dampak ekonomi masyarakat secara global juga besar, namun sisi positifnya akan muncul pelaku pelaku ekonomi digital lebih banyak, khususnya di kalangan muda, akan memunculkan banyak kreatifitas ekonomi digital yang akan berlanjut ketika situasi pandemi telah normal, oleh karenanya bisnis online dan ide kreatif UKM digital yang bermunculan pada masa Pandemi diyakini akan mempercepat pemulihan ekonomi secara nasional pasca pandemi Coovid 19 berakhir.

Pun demikian pada aspek sosial, budaya dan keagamaan, tentu dampak resistansi ada dimasa pandemi ini, namun tidak ada salahnya apabila kita menggali dampak positifnya agar bisa berdaayaguna lebih sehingga kita akan mempunyai kekuatan lebih dari sekedar perenungan dan keluh kesah yang harus dihadapi. Dari sosial kemasyarakatan dan kepedulian bersama bahwa, disadari atau tidak akan terasa ada penyadaran yang selama ini bias dari metode pencegahan covid 19 semisal :

Memakai masker;   kesadaran bahwa tidak hanya untuk keselamatan diri sendiri saja dalam taat pemakaian masker tersebut akan tetapi juga keselamatan orang orang yang di kasihi ( ayah,ibu, keluarga terdekat, saudara, warga terdekat dan masyarakat umum, maka di sini akan ada pembelajaran lebih dari pandemi ini bahwa kesadaran sebagai makhluk sosial yang selama ini mungkin saja terabaikan seperti di ingatkan kembali untuk menumbuhkan pada sanubari dalam sikap nyata. Penyadaran bahwa kasih sayang itu tidak selamanya bisa dilakukan dengan interaksi penuh, karena ternyata bentuk kasih sayang pada masa Pandemi covid 19 ini justru pembatasan interaksi sehingga mencegah potensi tertularnya covid 19 pada orang orang yang di kasihi pun sebaliknya.         

Membiasakan pola hidup higienis : ini pemberlakuan sering cucci tangan memakai sabun, disinfektan, walaupun di kalangan muslim sebetulnya sudah terbiasakan karena berwudhu pun hampir setiap saat dilakukan.

Tentu masih banyak hal positif  lainnya selain dampak yang kita rasakan dari pandemi covid 19 ini. Di balik kesedihan dari dampak yang di timbulkan pandemi covid 19 di seluruh dunia ini, tentu tidaklah bijak apabila kita berlarut dalam duka,  kita harus mampu mengambil hikmah dari pandemi covid 19 ini. Bisa jadi ini cara Alloh SWT dalam menngingatkan umatNya, apakah kita mampu mencerdaskan kehidupan bangsa walau dalam kondisi seperti ini. Semoga renungan sederhana ini bermanfaat. Aamiin.

Iklan

×
Berita Terbaru Update