Notification

×

Iklan


Pembelajaran Daring, Orang Tua Pusing Tujuh Keliling

Rabu, 29 Desember 2021 | 11:08 WIB Last Updated 2021-12-29T04:08:04Z

 

Terjadinya perubahan system pembelajaran pada masa pandemi ini cukup membuat kaget segenap siswa baik dari jenjang SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi. Tidak hanya siswa saja, namun orang tua pun turut ikut terkena dampaknya. Bagaimana tidak, pada system pembelajaran daring yang ditetapkan oleh KEMENDIKBUD karena  adanya pandemic ini menyebabkan orang tua berperan secara langsung untuk mengawasi kegiatan pembelajaran anak-anaknya. Untuk jenjang SMP, SMA, dan perguruan tinggi mungkin hal ini tidak terlalu dipermasalahkan oleh orang tua siswa, karena siswa sudah dianggap memiliki umur yang cukup untuk mandiri dalam lekakukan pembelajaran. Namun hal ini tdak berlaku bagi siswa Sekolah Dasar. 

Pasalnya, bagi siswa Sekolah Dasar, pemanfaatan teknologi sebagai alat penunjang kegiatan pembelajaran masih sedikit susah untuk dikuasai. Tidak hanya dari segi penggunaan teknologi namun juga dari segi penugasan. Siswa Sekolah Dasar masihh terlalu dini untuk diajarkan sifat disiplin dalam melakukan tugas, sehingga biasanya pada pembelajaran daring seperti ini, tugas yang diberikan kepada siswa justru dikerjakan oleh orang tuanya. Karena kebanyakan orang tua menganggap mengajarkan tugas kepada anaknya merupakan hal yang merepotkan dan menghabiskan waktu, sehingga ujung-ujungnya orang tua siswa lah yang mengerjakan tugas sekolah tersebut. Hal ini akan berdampak buruk kepada siswa karena nantinya siswa terkesan tidak mengerjakan dan tidak mempelajari materi dan tugas yang telah disampaikan oleh gurunya. Hal ini akan berdampak buruk pula apabila terus dilakukan secara terus menerus. Sebaiknya, orang tua hendaklah mengajari dan menyempatkan waktu kepada anak-anaknya agar pembelajaran daring dilakukan dengan benar-benar efektif. 

Hendaknya siswa juga diajarkan untuk menerapkan sifat disiplin dalam kehidupan sehari-hari walaupun dimulai dari hal yang paling sederhana. Seperti menerapkan peraturan atau rutinitas harian, kemudian berikan konsekuensi dan hadiah yang sesuai pada anak agar anak merasa bahwa apa yang dilakukan tidak sia-sia. Dari sisi orang tua pun hendaknya saat melatih sifat disiplin kepada anak dilakukan secara konsisten, kemudian jangan lupa berikan pujian dan apresiasi kepada anak ketika anak melakukan suatu pekerjaan yang baik.

Penulis : Fatma Nur Auliya, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo,

Iklan

×
Berita Terbaru Update