Notification

×

Iklan


Tantangan Pendidikan Matematika dan Kecerdasan Buatan

Senin, 30 Mei 2022 | 18:56 WIB Last Updated 2022-05-30T11:56:44Z

PURWOREJO, (pituruhnews.com) - Tantangan di dunia Pendidikan semakin jelas, salah satunya semakin pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Perkembangan tersebut turut melahirkan perubahan ataupun pembaharuan di berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan.


Pendidikan merupakan salah satu bidang yang memegang peranan penting menciptakan generasi bangsa yang mampu dan cakap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk memajukan suatu bangsa adalah dengan mendirikan institusi pendidikan yang merata. Dengan pendidikan merata dan memadai siswa dapat memperoleh bekal pengetahuan yang dapat digunakan untuk memajukan bangsa Indonesia.


Upaya mewujudkan pendidikan merata dan memberikan bekal dan sumbangsih kepada masyarakat, Universitas Muhammadiyah Purworejo melalui Program Studi Pendidikan Matematika menggelar Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SENDIKA) ke-8, Sabtu (28/5/22).


Ketua Prodi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo, Teguh Wibowo menyampaikan, tema yang  di angkat dalam seminar nasional adalah "Artificial Intelligence in Mathematics and Our Future Education". 

Dr. Bambang Priyono Darminto, M. kom., Pemateri Pengembang AI di dunia Sosial dan Pendidikan

Seminar Nasional Hadirkan Narasumber Kompeten

Berkaitan dengan tema tersebut, pihaknya menghadirkan tiga orang narasumber sebagai pembicara utama, yaitu Prof. Dr. rer.pol. Heri Kuswanto, M. Si., dari Institut Teknologi Sepuluh November, Prof. Dr. Heris Hendriana, M. Pd., dari IKIP Siliwangi Bandung, dan Dr. Bambang Priyo Darminto, M. Kom., dari Universitas Muhammadiyah Purworejo.


Bambang Priyo Darminto menjelaskan, perkembangan AI dalam dunia pendidikan diantaranya pembelajaran yang dipersonalisasikan (Personalized Learning). Siswa mendapatkan layanan pendidikan layaknya sebagai asisten pribadi, data aktivitas siswa tersimpan, Terdapat video pembelajaran, terdapat soal-soal latihan, ada bantuan solusi soal.


"Contoh Ruangguru (Bimbingan dan Layanan Belajar secara online: ada akses materi SD, SMP, SMA +UTBK per-hari)," ucapnya.


ia menambahkan,  konten Cerdas (Smart Content) upaya menemukan dengan mudah dan cepat suatu konten/materi atau buku digital yang sudah diprogram sebelumnya. Menemukan dan mengkategorikan buku yang dicari pengguna secara cepat dan erstruktur contoh Perpustakaan Digital.


"Pembelajaran matematika juga harus ditekankan guna mempersiapkan Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam menciptakan kecerdasan buatan," ucapnya.


Ia menekankan, guru harus mampu mengoperasikan komputer, menggunakan MS Office Word, Excel, Power Poin dan memanfaatkan internet.


Dalam seminar tersebut diikuti 75 orang pemakalah pendamping dari Universitas Muhammadiyah Purworejo, Universitas Sanata Dharma, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Yogyakarta, Politeknik Statistika STIS, Universitas Pekalongan, Institut Agama Islam Negeri Metro, UPB, Universitas Riau, UNIVET Bantara Sukoharjo, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Universitas Tadulako, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Universitas Islam Indonesia, Universitas Katolik Widya Mandira, UNDIRA Jakarta, Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Merdeka Madiun.

Kontributor : Mahestya Andi

Iklan

×
Berita Terbaru Update