Menurut Bupati, peran relawan sangat vital dalam membantu pemerintah dan masyarakat menghadapi berbagai bencana yang terjadi selama ini. Dedikasi, keberanian, dan keikhlasan mereka telah menjadi sumber inspirasi dan teladan bagi semua.
Lebih lanjut Bupati mengingatkan, wilayah Kabupaten Purworejo yang terdiri dari dataran, pegunungan, perbukitan, dan pantai, memungkinkan terjadinya berbagai jenis ancaman serta memiliki potensi bencana yang tinggi.
"Berdasarkan indeks resiko bencana tahun 2023, Kabupaten Purworejo berada pada ranking 7 Jawa Tengah dan ranking 278 nasional," ujarnya.
Bupati berharap kepada para anggota relawan bencana untuk menjaga kekompakan dan saling berkomunikasi. Dengan demikian pada situasi darurat yang sesungguhnya, tidak berjalan sendiri-sendiri dan penanganan serta pemulihan pasca bencana segera terwujud.
Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo Dede Yeni Iswantini MM menyampaikan bahwa sebanyak 300 relawan dikumpulkan, dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari. Ada kegiatan sarasehan untuk saling konsultasi terkait keadaan di wilayahnya masing-masing. Paginya ada kegiatan kesamaptaan, games untuk melatih ketangkasan, kekompakan dan mempererat tali silaturahmi para anggota relawan.
Ia berharap relawan tidak hanya ada disaat darurat tetapi pada saat pra bencana, darurat dan pasca bencana.
"Mulai bulan Juli kami sudah menetapkan SK Siaga Darurat Kekeringan, sampai hari ini kami sudah droping 118 tangki air bersih untuk desa-desa yang mengalami kekeringan," ujarnya
Sementara itu Mirga Santika dari relawan Ubaloka mengaku, kegiatan ini baru diikuti pertama kali. Tetapi telah menambahkan banyak pengalaman, selain itu juga mendapatkan ilmu baru tentang kerelawanan. Setelah kegiatan selesai ia akan menyampaikan kepada teman-temannya di sekolah.
"Kehadiran bupati membuat semangat saya dan para relawan, karena dengan kehadiran beliau menunjukkan rasa kepedulian kepada pada relawan," ungkapnya.
Sumber: Prokopim