Notification

×

Iklan

Kolaborasi Sinema Lokal: "Berlayar" Hadirkan Pemutaran Film dan Workshop Praktikal di Depo Arsip Purworejo

Sabtu, 26 Juli 2025 | 07:59 WIB Last Updated 2025-07-26T01:01:41Z

forum film Purworejo di Dinpusip Purworejo
PURWOREJO, – Dalam upaya membangun ekosistem perfilman lokal dan literasi audiovisual, Omah Jayeng bersama Forum Film Purworejo dan didukung oleh Ruang Kerja Creative sebagai salah satu pelopor kegiatan, menggelar acara bertajuk "Berlayar". Kegiatan ini berupa pemutaran film dan workshop praktikal yang dilangsungkan di Office Theater Depo Arsip, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Purworejo, pada Jumat (25/07/2025).


Acara ini menghadirkan tiga karya film dari sineas nasional, yaitu “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” karya Garin Nugroho, “Soyar Maole” karya Heri Kuswanto, dan “Cerita Pulang” karya Ahsa Sevano Z. Suasana diskusi dan workshop semakin hidup dengan kehadiran narasumber utama, Andhy Pulung, editor dan color grader ternama nasional. Kegiatan ini difasilitasi langsung oleh Dinpusip Purworejo dan turut dihadiri oleh Kepala Dinpusip, Stepanus Aan Isa Nugroho.

Dalam sambutannya, Aan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap para sineas muda yang terus berkontribusi dalam perkembangan dunia perfilman di Purworejo.


“Kegiatan ini luar biasa. Sebuah kolaborasi apik antara pemerintah dan masyarakat, khususnya para sineas dan pecinta film. Ini adalah bagian dari membangun ekosistem literasi masyarakat melalui media audiovisual,” ungkap Aan.

 

Ia juga menambahkan bahwa film dapat menjadi salah satu cara efektif dalam menyampaikan pesan, menumbuhkan minat baca, serta memperluas wawasan masyarakat.

 

“Saya mengajak seluruh komunitas untuk memanfaatkan fasilitas di Dinpusip. Kami siap menjadi rumah bagi kreativitas teman-teman sineas, agar lahir karya-karya film yang mencerdaskan dan membanggakan. Harapannya, akan muncul sineas muda dari Purworejo yang bisa mengangkat potensi daerah dan membawa nama Purworejo ke kancah nasional,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Andhy Pulung, yang juga merupakan putra daerah Purworejo, menyampaikan kebahagiaannya bisa terlibat dalam kegiatan ini.


“Forum diskusi seperti ini sangat menyenangkan karena kita bisa saling berbagi, menonton film bersama, dan mendiskusikan banyak hal. Tadi kita menonton film dokumenter dan film pendek, termasuk karya dari Mas Garin yang mengandung statement kuat dari seorang sutradara,” jelasnya.

 

Menurutnya, seorang sutradara perlu memiliki visi terhadap ruang-ruang sosial, budaya, ekonomi, hingga geografis untuk menjadi landasan dalam mengolah ide menjadi sebuah karya. Ia juga menekankan bahwa perkembangan industri film Indonesia saat ini membuka banyak peluang yang bisa dikelola, termasuk oleh generasi muda di daerah.

 

Sebagai moderator kegiatan, Ahsa Sevano, yang juga merupakan salah satu sutradara film yang ditayangkan, turut menyampaikan kesannya.


“Saya sangat senang bisa berdiskusi langsung dengan Mas Andhy Pulung, yang ternyata adalah orang Purworejo. Itu sangat membanggakan bagi saya sebagai sesama anak daerah,” ujarnya.

 

Ia juga menyoroti salah satu pesan yang paling berkesan dari Andhy Pulung, yakni bahwa editor adalah teman tidurnya sutradara, karena editor-lah yang akan menuliskan ulang narasi sebuah film.

 

Di akhir sesi, Ahsa berharap kegiatan seperti “Berlayar” ini tidak berhenti sampai di sini. Ia ingin sinema lokal di Purworejo terus bertumbuh dan mampu melahirkan karya-karya film berkualitas.


“Harapannya semoga ini jadi titik awal dari lahirnya banyak kegiatan perfilman di Purworejo. Semoga teman-teman makin semangat, makin tumbuh kesadarannya untuk mengembangkan film lokal, dan pada akhirnya lahir karya-karya besar dari daerah ini,” pungkasnya.

 

Kegiatan “Berlayar” menjadi bukti nyata bahwa sinema dapat menjadi ruang perjumpaan, pembelajaran, serta penggerak semangat berkarya bagi generasi muda Purworejo.

×
Berita Terbaru Update