Notification

×

Iklan

Demi Kualitas Pendidikan, Guru Purworejo Dibekali Kemampuan Menulis dan Menyunting Buku Pendamping

Selasa, 23 September 2025 | 15:52 WIB Last Updated 2025-09-23T08:52:51Z
sambutan kadin pendidikan Purworejo Yudhie Agung Prihatno
PURWOREJO, Dalam dunia pendidikan, tantangan utama dalam meningkatkan literasi adalah mengintegrasikan budaya membaca dan menulis di tengah dominasi media digital yang menawarkan hiburan instan. Banyak siswa lebih tertarik pada konten visual dan audio yang cepat saji, seperti video pendek atau media sosial, daripada membaca buku teks yang menuntut konsentrasi lebih. Akibatnya, kemampuan mereka dalam memahami teks panjang, menganalisis informasi secara mendalam, dan mengekspresikan gagasan secara terstruktur menjadi terhambat. Hal ini menciptakan celah signifikan antara tuntutan kurikulum yang berbasis literasi dengan kebiasaan belajar siswa yang cenderung pasif terhadap teks, sehingga butuh pendekatan inovatif untuk menumbuhkan minat baca dan tulis yang kuat.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo berupaya meningkatkan literasi melalui Diklat Penulisan dan Penyuntingan Buku Teks Pendamping. Puluhan pendidik dari jenjang sekolah dasar dari semua kecamatan berkumpul di aula Rumah Makan Dargo Pangenrejo, Selasa (23/09/2025). 
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo dengan CV Media Pendidikan, sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas bahan ajar di daerah. Kepala Dinas Pendidikan, Yudhie Agung Prihatno, menekankan pentingnya peran guru sebagai kreator konten. "Berdasarkan data UNESCO, hanya satu dari 1.000 orang yang menjadi pembaca aktif. Dengan minimnya pembaca aktif, budaya literasi harus ditingkatkan," ujarnya.

Tujuan utama diadakannya diklat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menulis dan menyunting buku teks pendamping, sehingga dapat menciptakan bahan ajar yang lebih berkualitas dan relevan bagi siswa. "Diklat ini merupakan salah satu bekal untuk meningkatkan kompetensi guru dalam hal menulis," tambahnya, 
Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi kebangkitan literasi pendidikan di Purworejo. Dengan semakin banyak guru yang mampu menulis buku, ketersediaan bahan ajar yang inovatif dan relevan akan meningkat serta mengedepankan kearifan lokal, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Yudhie memberikan motivasi kepada guru untuk terlibat aktif dalam dunia literasi melalui peribahasa yang sebagai pedoman "Jika engkau ingin mengenal dunia, maka membacalah. Namun, jika engkau ingin dikenal oleh dunia, maka menulislah," pungkasnya. *(syukron)
×
Berita Terbaru Update