PURWOREJO – Pengurus Esports Indonesia (ESI) Kabupaten Purworejo periode 2025–2029 resmi dilantik di Pendopo Kabupaten Purworejo, Selasa (18/11) malam. Prosesi pelantikan dipimpin Koordinator Kedu Raya ESI Pengprov Jawa Tengah, Rendy Chandra, dan disaksikan Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setyabudi SIKom MSi, bersama jajaran KONI serta perwakilan cabang olahraga..jpeg)
Pengurus ESI Purworejo 2025–2029 Resmi Dilantik, Roni Fokus Bangun Ekosistem Esports Sehat
Dalam sambutannya, Rendy Chandra menyampaikan apresiasi atas terbentuknya kembali kepengurusan ESI di tingkat kabupaten/kota, termasuk Purworejo. Ia menilai momentum ini menjadi langkah strategis untuk mengakselerasi prestasi esports di Jawa Tengah.
“Seluruh kabupaten/kota kini bergerak kembali menghidupkan esports. Tahun lalu pelantikan pengurus pusat membawa dampak besar hingga menghasilkan prestasi internasional. Ini harus menjadi penyemangat bagi daerah,” ungkapnya.
Rendy juga menyebut Roni Sumhastomo sebagai figur yang dinilai tepat memimpin ESI Purworejo. Dengan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki, ia berharap kepengurusan baru mampu membangun kekompakan internal dan memperluas jejaring organisasi.
Sementara itu, Wakil Bupati Dion Agasi menekankan bahwa esports telah menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingkan secara nasional hingga internasional. Ia mengajak masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif bahwa game hanya berdampak buruk bagi anak muda.
“Esports sudah menjadi kompetisi olahraga berkelas dunia dengan prestasi dan hadiah besar. Stigma game identik dengan hal negatif perlu diluruskan,” jelas Dion.
Ia berharap ESI Purworejo dapat menghadirkan pembinaan yang terarah agar minat generasi muda terhadap game bisa diarahkan menjadi prestasi sekaligus membuka peluang kreativitas dan ekonomi digital.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ESI Purworejo, Roni Sumhastomo, menyampaikan komitmen kepengurusan baru untuk membangun ekosistem esports yang sehat, inklusif, dan berorientasi prestasi.
“ESI Purworejo hadir bukan hanya sebagai wadah penyaluran hobi, tetapi menjadi pendamping generasi muda menghadapi dinamika digital,” tegas Roni.
Ia menyoroti pentingnya pembinaan berkelanjutan untuk menangkal berbagai potensi pengaruh negatif di ruang digital, mulai dari perundungan, ujaran kebencian, hingga radikalisme yang kerap muncul dalam komunitas game online.
“Esports harus menjadi simbol peradaban digital. Ruang yang aman dan produktif bagi generasi muda,” lanjutnya.
Roni menargetkan Purworejo bisa menjadi contoh daerah dengan pembinaan esports beretika dan berprestasi.
“Dengan potensi besar anak muda Purworejo, kami ingin daerah ini tidak hanya dikenal lewat prestasinya, tetapi juga sebagai pelopor ekosistem esports yang sehat dan berpihak pada masa depan generasi muda,” pungkasnya.
Kontribuor : Luthfi
.jpeg)
.jpeg)