PURWOREJO — Pewarta Purworejo bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) serta Dinas Kominfostasandi Kabupaten Purworejo resmi meluncurkan Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia, Rabu (10/12), di SMP Negeri 10 Purworejo. Gerakan ini bertujuan mendorong sekolah-sekolah agar membangun ekosistem pendidikan yang cerdas, bijak, serta bertanggung jawab dalam memanfaatkan media massa dan media sosial.
Gerakan Sekolah Cerdas Bermedia Resmi Diluncurkan, Dorong Ekosistem Pendidikan Bijak Bermedia di Purworejo
Peluncuran dilakukan oleh Kepala Dindikbud sekaligus Plt Kepala Dinkominfostasandi, Yudhie Agung Prihatno SSTP MM, mewakili Bupati Purworejo. Kegiatan ini juga dirangkai dengan sesi Sosialisasi dan Diskusi menghadirkan narasumber: Kasi Humas Polres Purworejo AKP Ida Widiastuti, Kepala Dindikbud, serta pegiat konten positif Gatot Priambodo.
Sebanyak 150 peserta hadir mengikuti kegiatan secara interaktif, terdiri dari siswa dan guru SMPN 10, para kepala sekolah, pengurus OSIS dari sekolah-sekolah Rayon VI, serta perwakilan komite dan orang tua siswa. Pada kesempatan tersebut, turut diserahkan bantuan pendidikan untuk 10 siswa berupa perlengkapan sekolah serta uang saku hasil kerja sama antara Baznas dan Pewarta Purworejo.
Ketua Pewarta Purworejo, F Daniel Raja Here, menyampaikan bahwa gerakan ini merupakan bentuk keprihatinan sekaligus respons nyata atas meningkatnya persoalan kemediaan di lingkungan pendidikan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi tidak hanya membawa kemudahan, namun juga beriringan dengan berbagai dampak negatif.
“Banyak persoalan muncul dari media sosial, terutama salah pemanfaatan di kalangan pelajar. Kita butuh gerakan kolektif untuk memberikan edukasi agar anak-anak mampu bermedia sosial secara positif,” jelasnya.
Daniel menambahkan, SMPN 10 dipilih sebagai lokasi kegiatan karena peluncuran gerakan ini menjadi bagian dari peringatan Satu Dasawarsa Pewarta Purworejo yang jatuh setiap 15 Desember. Ia berharap gerakan tersebut dapat diterapkan di seluruh jenjang pendidikan mulai SD hingga SMA sederajat.
“Jangan sampai gerakan ini hanya seremonial. Semua pihak perlu menindaklanjuti dengan program nyata, bertahap, dan berkesinambungan,” tegasnya.
Kepala SMPN 10 Purworejo, Kasinah, mengucapkan terima kasih karena sekolahnya dipilih menjadi tuan rumah kegiatan. Ia menilai gerakan ini sangat relevan dan bermanfaat bagi dunia pendidikan.
“Peran pewarta sangat diharapkan untuk mendukung peningkatan kapasitas peserta didik, terutama dalam bermedia sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dindikbud, Yudhie Agung Prihatno, mengapresiasi sinergi antara Pewarta Purworejo dan Pemerintah Kabupaten Purworejo. Gerakan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Peluncuran ini merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran bersama. Ke depan, kami akan menyusun standar operasional yang tepat untuk implementasi gerakan ini,” tuturnya.
Yudhie mengungkapkan bahwa pihaknya telah merumuskan sedikitnya 10 indikator untuk mewujudkan Sekolah Cerdas Bermedia, yaitu: Kebijakan dan Tata Kelola Cerdas Bermedia, Integrasi Literasi Media dalam Pembelajaran, Kemampuan Analisis Konten Media,Keterampilan Verifikasi Informasi (Termasuk kemampuan mengenali hoaks, misinformasi, dan disinformasi), Etika Bermedia dan Kesadaran Jejak Digital, Pengelolaan Media Sosial Sekolah secara Edukatif, Kemampuan Produksi Konten Kreatif dan Informatif, Kolaborasi dengan Media Massa dan Mitra Literasi, Penanganan Penyalahgunaan Media Sosial, Monitoring dan Evaluasi Cerdas Bermedia (Untuk menilai literasi media dan efektivitas program secara berkala).
“Ini penting agar sekolah memiliki ukuran yang jelas dalam membangun budaya bermedia yang sehat,” jelas Yudhie.

