Notification

×

Iklan


MURAHNYA HARGA KELAPA DIDUGA DIMAINKAN PARA TENGKULAK

Selasa, 26 Juni 2018 | 19:21 WIB Last Updated 2018-06-26T12:21:19Z

PITURUH ( KoranPurworejo.Com )-- MURAHNYA  harga jual kelapa di Pasar Kelapa Pituruh, banyak dikeluhkan para petani dan bakul eceran.  Keluhan ini sudah cukup lama dirasakan para petani kelapa di wilayah Kecamatan Pituruh. 

Wartawan KoranPurworejo.Com, Selasa (26/6)   mencoba menelisik langsung ke tempat / sentra penjualan kelapa. Suheri ( 50 th) warga desa Pituruh, mengaku cukup heran dengan harga kelapa yang cukup rendah ini. "Kelapa  rata rata per butir  hanya Rp 1500,- bahkan ada yang harganya hanya Rp 1000,-. Kelapa  paling super pun harga jualnya hanya Rp 2500,- " Ungkap Suheri.

Sementara Suripno ( 54 th) Warga desa Kalikotes, mengaku heran . " Tahun lalu harga kelapa super Rp bisa Rp 4.500,- bahkan mencapai Rp 5000,-. Saya sebagai petani masih bisa bernafas untuk menjawab kebutuhan hidup, Tapi sekarang kok bisa harganya hanya Rp.1500,- ? Ungkap Surip.

Murahnya harga kelapa di Pasar Pituruh diduga ada persekongkolan harga dari para tengkulak luar kota.
 Pasalnya ada warga Pituruh Yayan ( 43 )  yang bekerja di Temanggung. Mengatakan, harga kelapa di Temanggung masih sekitar Rp 4000,- Hingga Rp 5000,- per butir. Bahkan Yayan sering membawa kelapa Pituruh dalam jumlah 300 an,  untuk di bawa di Temanggung. Untuk mencari untung. Karena di Temanggung harga jualnya Rp 5000,- bahkan bisa mencapai Rp 7000,-. Dengan sekali jalan Yayan mengaku dapat untung  Rp 700.000,- dari 300 an kelapa yang di bawa.

Dari Pantauan KoranPurworejo.Com. setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat. Puluhan ribu kelapa membajiri Pasar Kelapa Pituruh. Seperti dikatakan Tholib ( 54) warga Pituruh yang setiap hari mangkal di Pasar Kelapa,  Para tengkulak datang dari kota Semarang, Kudus, Solo bahkan Pati. "Setiap minggu Puluhan Truk Kelapa, dari  Pituruh diangkut para tengkulak luar kota ",  Ungkapnya. Tholib sendiri juga mengaku bingung dan heran kenapa harga kelapa demikian rendahnya.

Dari pantauan KoranPurworejo.Com, ratusan ribu kelapa Pituruh, setiap minggu dibawa para  tengkulak ke Semarang, Solo, Demak bahkan Pati, juga ke kota Magelang dan Jogja. Namun dengan harga yang bisa dibilang  cukup murah. Dari hal tersebut, banyak petani kelapa yang mengeluh, karena tidak sesuai dengan ongkos petiknya. " Sekarang menyuruh orang memetik kelapa jadi sulit, karena harganya murah " Ungkap Sutono Petani Kelapa desa Pituruh. ( Barep -S.Tirta)
 
Sumber :  KoranPurworejo.Com

Iklan

×
Berita Terbaru Update