Notification

×

Iklan


Kebutuhan Tanggul Untuk Mengatasi Banjir di desa Tangkisan

Sabtu, 15 Oktober 2022 | 08:13 WIB Last Updated 2022-10-15T01:18:08Z

Bencana alam merupakan peristiwa alam yang mengakibatkan terganggunya kehidupan dan aktivitas manusia, karena dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan kehilangan harta benda. Banjir, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kekeringan, angin topan dan tanah longsor merupakan beberapa contoh dari bencana alam. Bulan Oktober tahun 2022 ini, hampir setiap hari hujan deras mengguyur daerah Purworejo dan sekitanya. Faktor alam berupa hujan tersebut mengakibatkan beberapa daerah tergenang air, dan jika kondisi ini terus berlanjut tentu dapat terjadi banjir.  Banjir adalah bencana alam yang terjadi ketika aliran air berlebihan merendam bagian daratan dengan penyebab utamanya adalah hujan deras. 

Di Purworejo ada beberapa desa rawan bencana alam banjir, salah satunya adalah desa Tangkisan. Desa Tangkisan berada di Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo dimana ketika hujan deras terjadi desa Tangkisan sering mengalami bencana alam banjir. Informasi tersebut menjadikan kami tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengapa banjir sering terjadi di desa Tangkisan. Berdasarkan wawancara dengan kepala desa Tangkisan yaitu Bapak Bambang Pariyadi pada hari Rabu (12 Oktober 2022), diperoleh informasi benar bahwa desa Tangkisan adalah desa rawan banjir. Banjir yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2016 yakni dengan ketinggian air mencapai 1-2 m. Banjir pada tahun 2016 tersebut mengakibatkan adanya korban, yaitu 1 korban jiwa dan hewan ternak pada sektor peternakan. Korban jiwa tersebut tidak dapat menyelamatkan diri karena saat berada di rumah dengan hanya bersama anaknya, air sangat tinggi dan menyebabkan tempat tidur yang ditempati miring sehingga korban terjatuh dan tenggelam. Hewan ternak kambing juga menjadi korban dalam bencana banjir yaitu sekitar 40-50 ekor kambing mati. 

Lebih lanjut Bapak Bambang Pariyadi, BA menjelaskan bahwa pada tahun 2022 ini sudah terjadi bencana alam banjir sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Maret dan Bulan Juni. Banjir tersebut menggenang wilayah RW 02 dengan ketinggian ±1 m. RW 02 merupakan lokasi banjir terparah di desa tersebut, saat banjir datang desa tersebut terendam dengan ketinggian air lebih tinggi dari lokasi lain. Dampak dari banjir yang terjadi selama di desa Tangkisan adalah panen tidak maksimal karena terendam air, namun banjir pada tahun ini tidak terlalu membawa dampak buruk bagi warga. Menurut keterangan narasumber, banjir disebabkan tanggul pembatas kali Dulang tidak sampai desa Tangkisan, akibatnya air sungai penuh hingga meluap ke sekitar desa Tangkisan, ditambah dengan masuknya semua aliran air sungai di Purworejo ke kali Dulang. Hal ini yang sebaiknya menjadi perhatian dari pemerintah kota Purworejo untuk mengadakan tanggul untuk desa-desa rawan bencana alam banjir agar dapat meminimalisir terjadinya banjir. Lokasi desa Tangkisan yang paling dekat dengan kali Dulang adalah RW 02, sehingga banjir lebih sering terjadi di lokasi tersebut. 

Belum terwujudnya tanggul di kali Dulang, warga desa tidak putus asa dan tinggal diam. Warga desa melakukan persiapan penanganan banjir. Penanganan yang dilakukan yaitu siaga banjir dengan menyiapkan perahu dari BPDB. Ketika terjadi banjir, warga sigap meelakukan penyelamatan diri dan membantu warga lain dengan perahu tersebut tanpa menunggu koordinir dari Kepala Desa maupun perangkat desa lainnya. Donasi yang diberikan oleh BPDB maupun dari pihak lain yang berupa bahan makanan maupun lainnya digunakan Warga RW 01 untuk memenuhi kebutuhan warga RW 02 dengan memasak bahan makanan tersebut. Selain penanganan yang dilakukan, sosialisasi terkait bencana alam dan banjir juga telah dilaksanakan. Sosialisasi dilakukan di kecamatan Bayan, untuk sosialisasi yang berada di tingkat desa dilakukan oleh BPDB. Warga juga telah mengusulkan tanggul untuk kali Dulang, namun sampai saat ini belum direalisasikan. Bapak Bambang Pariyadi menambahkan bahwa dengan adanya tanggul diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan banjir yang ada di desa Tangkisan. Jika masalah tersebut terselesaikan maka tidak akan ada lagi banjir di daerah rawan bencana, warga tidak merasakan kesulitan ketika rumah mereka dipenuhi air, dan tidak adanya kerusakan hasil pertanian warga akibat banjir. 

Penulis :

1. Asa Faedah (192180088)

2. Anyta Kusumawati (192180091)

3. Wahyu Eka Febrianti (192180092)

4. Muhamad Fatoni (192180098)

5. Aiz Liana Salma (192180105)

Kelas : 7C 

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Purworejo

Iklan

×
Berita Terbaru Update