Notification

×

Iklan

Bunda Forum Anak Jateng: Mereka Bukan Anak yang Terlupakan

Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:04 WIB Last Updated 2025-08-08T00:04:57Z

Motivasi dadi Nawal Arafah Yasin di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kutoarjo, Rabu sore (6/8/2025)
PURWOREJO – Di balik jeruji Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kutoarjo, ada asa yang perlahan dirajut. Rabu sore (6/8/2025), Bunda Forum Anak Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, hadir bukan sekadar mengunjungi, tetapi menyapa dengan empati, memeluk harapan, dan menyalakan kembali semangat anak-anak yang sedang menjalani masa pembinaan karena konflik dengan hukum.


Kehadiran Nawal dalam rangkaian kegiatan Dolan Bareng FAN Jateng bertema “Satu Langkah, Seribu Asa: Menjalin Cerita, Bersama Harapan” menjadi simbol bahwa setiap anak berhak mendapat peluang kedua—meski masa lalunya kelam.


“Kami hadir sebagai wujud nyata bahwa mereka tidak sendiri. Anak-anak ini juga berhak atas pendidikan, pembinaan, dan kesempatan untuk bangkit kembali,” ujar Nawal, yang juga istri Wakil Gubernur Jateng.

 

Tak datang dengan tangan kosong, Nawal membawa dukungan nyata. Sejumlah bantuan disalurkan, mulai dari 30 set alat cukur, 135 paket perlengkapan mandi dan salat, 20 krat daging kornet, hingga peralatan olahraga dan elektronik dari berbagai lembaga seperti Baznas Jateng, DP Korpri, dan RSUD Dr. Moewardi.

Baginya, bantuan bukan sekadar materi, tetapi bentuk kepercayaan bahwa anak-anak binaan LPKA layak mendapatkan perhatian yang sama. Apalagi mereka telah aktif dalam berbagai kegiatan positif seperti kesenian karawitan, multimedia, ruang baca, hingga layanan konseling.


“Saya sangat mengapresiasi kegiatan pembinaan di LPKA ini. Anak-anak di sini tidak kehilangan potensi, justru harus terus diasah agar setelah keluar bisa percaya diri dan sukses,” tegasnya.

 

Namun, perjuangan belum selesai saat mereka keluar dari LPKA. Nawal mengajak masyarakat untuk membuka hati dan menerima mereka kembali tanpa stigma.


“Jangan tutup pintu untuk mereka. Anak-anak ini butuh dukungan untuk menata masa depan yang lebih baik.”

Kepala LPKA Kelas I Kutoarjo, Ahmad Fauzi, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Saat ini, pihaknya membina 120 anak dari berbagai daerah di Jawa Tengah, dengan latar belakang kasus beragam, dari pencurian hingga kasus berat seperti pembunuhan.


“Kami terus berupaya membina mereka secara utuh—dari kepribadian, keterampilan, hingga pendidikan formal dan non formal seperti kejar paket A, B, dan C. Harapan kami, mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” jelas Fauzi.

 

Hari itu, LPKA bukan sekadar tempat pembinaan. Ia menjadi ruang harapan—bahwa masa depan bisa tetap cerah, meski sempat tersandung gelap.

×
Berita Terbaru Update