Notification

×

Iklan

Kumpul Bocah dan Pentas Cingpoling Meriahkan Peringatan Hari Anak Nasional di Desa Kesawen

Kamis, 24 Juli 2025 | 18:59 WIB Last Updated 2025-07-24T12:49:44Z
Kumpul Bocah dan Pentas Cingpoling
PURWOREJO – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional Tahun 2025, Balai Desa Kesawen, Kecamatan Pituruh, menjadi panggung istimewa bagi anak-anak dan masyarakat yang menyaksikan gelaran Kumpul Bocah, Rabu (23/07/2025). Acara ini dirangkai dengan pementasan kesenian tradisional Cingpoling yang melibatkan para pelajar dan seniman lokal sebagai bentuk latihan terbuka menjelang tampilnya Duta Seni Kabupaten Purworejo di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada 27 Juli 2025 mendatang.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih, S.Sos., MM., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang peringatan Hari Anak Nasional, namun juga sebagai momentum untuk memperkenalkan serta mengangkat kembali kesenian Cingpoling sebagai warisan budaya tak benda khas Purworejo.

"Ini sekaligus sebagai pementasan pamitan, sebagai bentuk permohonan doa restu dari masyarakat sebelum kami berangkat ke Jakarta untuk tampil di TMII. Harapannya, semua berjalan lancar, aman, nyaman, dan kami bisa menampilkan yang terbaik," ungkapnya.

Tahun ini, Kabupaten Purworejo mengusung kesenian Cingpoling dalam Duta Seni setelah dua tahun berturut-turut meraih predikat terbaik. Dyah Woro menegaskan bahwa meskipun Cingpoling bukan tontonan yang mudah disukai, pihaknya berusaha mengemasnya secara menarik agar lebih diterima oleh masyarakat luas.
"Paling penting, tahun ini Purworejo nekat—bukan demi gebyar semata, tapi demi menghargai dan menjaga warisan budaya. Kemajuan teknologi dan budaya sangat luar biasa, tapi menghargai warisan leluhur adalah nilai lebih," ujarnya dengan tegas.

Pentas yang digelar di Balai Desa Kesawen menampilkan berbagai garapan tari Cingpoling, mulai dari versi klasik hingga versi pengembangan, yang dibawakan oleh anak-anak dari SDN Kesawen, SDN Singojoyo Bruno, dan siswi SMA Negeri 4 Purworejo di Kemiri. Mereka tampil penuh semangat mengenakan seragam Pramuka, sebagai simbol dorongan agar kesenian ini dapat diadopsi menjadi kegiatan ekstrakurikuler sekolah dan dilombakan pada event tingkat Kabupaten.

Rianto Purnomo atau yang akrab dikenal sebagai Lek Pur, bertindak sebagai koreografer sekaligus pelatih utama dalam penggarapan pentas ini. Ia menjadi sosok penting di balik keberhasilan tim Purworejo dalam mengangkat Cingpoling ke panggung yang lebih luas. "Sebagai bagian dari pelestarian Kesenian CINGPOLING, Bidang Kebudayaan (saya) Rianto Purnomo digandeng sebagai penata tari dan Anon Suneko sebagai penata iringan." ucapnya.

"Seniman yang berkolaborasi membuat Tari Kreasi baru yang bersumber dari Cingpoling. Tari Padang mbulan dibuat untuk anak2 usia SD dan tari Gula Kelapa untuk SMP & SMA." Imbuh Woro.
Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Kesawen, Nanang Ismail, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo. Ia berharap Cingpoling, yang kini hanya tersisa di dua lokasi yakni Desa Kesawen dan wilayah Kaligesing, bisa semakin dikenal luas dan dilestarikan.

“Alhamdulillah, antusias masyarakat luar biasa setiap kali Cingpoling tampil, baik saat Expo di Kecamatan Pituruh, maupun saat diundang dalam gelar budaya di Kabupaten. Tahun ini menjadi tahun yang membanggakan karena akhirnya Cingpoling bisa tampil di TMII, setelah sebelumnya kalah bersaing dengan kesenian lain seperti Dolalak,” ujar Nanang.
Ia juga menyatakan bahwa warga dan pemerintah desa turut mendukung penuh keberangkatan tim Cingpoling ke Jakarta, dan akan ikut hadir mendampingi sebagai bentuk semangat dan dukungan moral.

Dengan semangat kebersamaan, Kumpul Bocah di Desa Kesawen tidak hanya menjadi peringatan Hari Anak Nasional, namun juga menjadi langkah konkret dalam upaya pelestarian budaya lokal. Purworejo kembali menunjukkan komitmennya untuk menghargai dan menghidupkan warisan leluhur demi generasi mendatang.
×
Berita Terbaru Update